21 October 2025

Rem Cakram MTB Wajib Prima: Panduan Jitu Maintenance untuk Mountain Bike Aman

Sistem pengereman pada Mountain Bike (MTB) bekerja jauh lebih keras daripada sepeda komuter. Paparan lumpur, debu, air, dan suhu tinggi saat bersepeda menuntut perhatian ekstra. Rem cakram (disc brake), baik mekanik maupun hidrolik, adalah nyawa pengendara.


Berikut adalah panduan lengkap dari editor otomotif untuk memastikan rem MTB Anda selalu dalam kondisi siap tempur:

1. Perawatan Harian (Pasca Riding)
Perawatan dimulai segera setelah Anda menyelesaikan sesi riding, terutama jika melewati jalur berlumpur atau berdebu.

● Pembersihan Rotor (Cakram): Rotor harus selalu bersih dari minyak atau kotoran. Gunakan cairan pembersih rem (brake cleaner) atau alkohol isopropil dan lap bersih. JANGAN pernah menyentuh rotor dengan jari yang berminyak, karena minyak akan berpindah dan menyebabkan rem berdecit dan blong.
● Pembersihan Kaliper: Bersihkan area kaliper dari lumpur. Kotoran yang menumpuk dapat menghambat gerakan piston, membuat rem macet, atau mengurangi efisiensi.
● Cek Kebocoran (Khusus Hidrolik): Setelah dicuci, periksa apakah ada residu cairan rem pada selang, master cylinder (tuas), atau kaliper. Kebocoran sekecil apa pun wajib segera diatasi.

 

2. Pengecekan Komponen Vital (Rutin Mingguan)

A. Kampas Rem (Brake Pads)

● Inspeksi Keausan: Lepas roda dan periksa ketebalan kampas rem. Mayoritas pabrikan rem memiliki garis penanda keausan. Jika kampas sudah sangat tipis (sekitar 1 mm), segera ganti.
● Bedding-in Kampas Baru: Kampas rem baru tidak akan pakem sebelum melalui proses bedding-in. Caranya, lakukan pengereman keras secara bertahap (sekitar 10-20 kali) pada kecepatan rendah hingga sedang. Ini akan menransfer lapisan material kampas ke rotor.

B. Rotor (Cakram)
● Kejajaran (Alignment): Pastikan rotor lurus dan tidak "oleng" atau bengkok. Rotor yang bengkok akan menyebabkan gesekan konstan dan bunyi yang mengganggu. Rotor yang bengkok parah harus diluruskan (truing) menggunakan alat khusus, atau diganti.
● Keausan Rotor: Periksa ketebalan rotor. Jika sudah terlalu tipis (biasanya di bawah 1.5 mm), ganti untuk menghindari kegagalan struktural saat pengereman ekstrem.

 

3. Perawatan Sistem Hidrolik (Khusus Rem Hidrolik)
Rem hidrolik (menggunakan minyak rem) menawarkan stopping power dan modulasi superior, namun memerlukan perawatan cairan khusus.
● Brake Fluid (Minyak Rem): Minyak rem (baik tipe DOT atau Mineral Oil, tergantung merek rem Anda) memiliki usia pakai.
○ DOT Fluid: Cenderung menyerap uap air, menurunkan titik didih. Disarankan ganti (bleeding) setiap 1-2 tahun.
○ Mineral Oil: Tidak menyerap air, tetapi bisa terkontaminasi. Ganti secara berkala untuk menjaga kinerja optimal.
● Bleeding Rem: Jika tuas rem terasa "spongy" (lembek/masuk terlalu dalam), itu berarti ada udara yang terjebak dalam sistem. Proses Bleeding (membuang udara dan mengganti cairan rem) harus dilakukan oleh teknisi atau bikepacker berpengalaman dengan Bleed Kit yang sesuai.

 

4. Perawatan Rem Mekanik (Disc Brake Kabel)
Rem mekanik lebih mudah dirawat, tetapi rentan terhadap masalah pada kabel.
● Kabel Rem: Karena terkena kotoran, kabel rem mudah berkarat. Karat ini membuat tarikan tuas rem menjadi berat dan tidak responsif. Lumasi atau ganti kabel dan housing rem secara berkala.
● Penyetelan Kaliper: Rem mekanik seringkali hanya menggerakkan satu pad rem. Pastikan penyetelan pad yang statis (tidak bergerak) dan pad yang bergerak sudah diatur sedekat mungkin ke rotor tanpa bersentuhan.


Dengan menjadwalkan inspeksi rutin pada keempat area utama ini, rem MTB Anda akan selalu siap menghadapi tantangan trail terberat sekalipun, memastikan keselamatan dan handling yang presisi di setiap turunan. Cek selalu info ter-update di www.atrcycling.com

Back to List